Interview Kerja atau Wawancara Kerja

Interview Kerja
"Cara Jawab Pertanyaan Wawancara/Interview Kerja"

Interview Kerja, atau Wawancara Karja. Ketika Anda mendapat pangilan kerja sudah pasti yang namanya Interview Kerja itu ada dan bikin Anda grogi, jangan panik siapa tahu artikel ini bisa membantu Anda.

Jawablah dengan cerdas, dan optimis ketika wawancara kerja.
Meski Anda telah merasa pintar birlian, jangan terburu buru yakin kalau semua perusahaan terbuka secara otomatis untuk Anda. Keyataannya banyak kasus, yang pintar seringkali gagal dalam menjawab pertanyaan saat wawancara/interview kerja.



Ceritakan tentang diri Anda.
Seorang agen rekrutmen menyatakan, seringkali ada perbedaan mengejutkan ketika membaca lamaran kerja seseorang dengan si pelamar kerja, "Pengalaman menunjukan, surat lamaran kerja yang optimis tidak selalu menunjukan kalau pelamarannya sama optimisnya." Ketika wawancara menanyakan hal yang sederhana seperti "Dimata Anda, siapa Anda?" atau "Ceritakan sesuatu tentang diri Anda", banyak pelamar kerja menghadapi wawancaranya/interview bingung dan seketika itu tidak percaya diri.

"Saya seorang biasa saja" atau "Tidak banyak yang saya bisa ceritakan tetang diri saya" ini yang seringkali menjadi jawaban si pelamar kerja tersebut sebagai salah satu upaya merendahkan diri. "Zamanya sudah berubah. Jawaban teralu merendah serta banyak basa basi bahwa Anda sebenarnya tidak yakin terhadap diri Anda sendiri. Perusahaan masa kini tidak membutuhkan karyawan seperti itu."


Contoh:
Pengalaman Pangeran Arjuna, staff humas sebuah hotel berbintang. Ketika pewawancara memberi satu menit untuk bercerita tentang dirinya,  Jajang Kelana mengatakan "Saya Jajang Kelana, anak pertama dari empat bersaudara. Sejak SMA, saya aktif dalam publikasi sekolah. Disitu saya menulis, dan mewawancarai orang-orang disekitar saya berhubungan dengan mereka. Dari situ saya menyadari alangkah menyenangkan bisa bertemu dengan-orang banyak, berdiskusi serta mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya suka musik, membaca dan treveling. Ketika kuliah, saya sering menuliskan pengalaman perjalanan saya, atau hanya sekedar memberi referensi tempat wisata yang sedang hits untuk koran kampus saya.
Meski tidak memberi jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Jajang Kelana tentang dirinya menunjukan bahwa dirinya terbuka, ramah serta memiliki rasa ingin tahu." Jawaban tersebut cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana ia menyatakan secara implisit kalau dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara/interview butuh jawaban yang seperti itu. Cukup singkat, menunjukan oftimis yang alamiah.


Jika Anda dipanggil untuk wawancara/interview kerja, persiapkan diri serta tunjukan bahwa Anda jadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara/interview tidak butuh jawaban yang berapi-api apa lagi munafik.
Hal pertama, mereka biasanya bagaimana si pelamar kerja menghargai dirinya sendiri. Karena itu, buatlah beberapa poin, berlatih mengutarakan semua dalam sebuah jawaban yang singkat cerdas dan oftimis.



Waspada pertanyaan jebakan.
Siapapun tidak suka menjawab pertanyaan yang memojokan. Ya begitulah faktanya ketika Anda diwawancara/interview. Seringkali banyak hal yang tidak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat Anda sering kelepasan bicara.
Dalam hal ini, seorang pewawancara memberi contoh pengalaman ketika mewawancarai seorang pelamar kerja tentang mengapa dia pindah kerja.
"Saat itu saya bertanya, Apa yang membuat Anda memutuskan pindah kerja? dan si pelamar kerja tersebut menjawab, Saya tidak suka pimpinan saya. Karena sering bikin saya kesal dengan pekerjaan lembur itu juga tidak membuat gaji saya naik. "Lalu saya berpikir, apa yang dia katakan akan sama buruknya tentang perusahaan lamanya tentu tidak jauh beda dengan apa yang dia kemukakan kepada saya bila dia keluar dari perusahaan.
Taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang membuat kesal tempat kerja Anda yang lama apapun yang konotasinya negatif. Baiknya bila Anda menjawab "saya ingin sistem kerja yang teratur serta terjadwal."

Tentang gaji, Di tempat kerja yang lama tidak ada masalah, tentu saya akan senang jika ada peluang untuk meningkatkan gaji. "Kalau Anda diberi pertanyaan tentang kelemahan Anda, lebih baiknya tidak menjawab" saya sering telat dan lupa waktu." Jawablah lebih cerdas, misal "kadang saya sering lupa, tapi beberapa waktu ini telah membaik karena saya selalu mencatat semua dalam buku agenda." atau "saya sering jengkel bila kerja dengan rekan yang lambat, tapi sebisa mungkin kami berdiskusi gimana caranya menyelesaikan kerjaan dengan lebih cepat".

Saat wawancara, si pewawancara selalu mencari dan mengorek sebanyak mungkin tentang kepribadian pelamar kerja. Terkadang pertanyaan sepele seperti "Sudah memiliki kekasih? Ada niat menikah dalam waktu dekat?" ini sering ditanggapi terburu buru oleh si pelamar kerja dengan menjawab misal "Sudah memiliki, rencana kami akan menikah akhir tahun ini." Jawaban ini, bisa saja itu jadi penutup peluang Anda untuk berkerja.
"Perusahaan selalu ingin diyakinkan kalau calon karyawannya hanya fokus kepada pekerjaannya, terutama pada awal waktu kerja.

"Jawaban kalau Anda ingin menikah dalam waktu dekat justru menunjukan perusahaan bukanlah prioritas Anda yang sebenarnya. Tapi hanya selingan samata". Akan lebih baik kalau Anda menjawab "Sudah namun saya ingin memiliki pengalaman kerja yang cukup untuk memutuskan menikah".


Semangat serta bahasa tubuh.
Ketika wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tapi jadi pendukung yang ikut menentukan. Selain berpakaian rapi, tunjukan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah memangku tangan di dada saat wawancara, karena memberi kesan kalau Anda seorang yang kaku serta sensitif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk ekpresikan kata kata Anda, dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar kerja yang sering melakukan kontak mata menunjukan keinginan untuk dipercaya dan kesungguhan memberikan jawaban.
Santailah serta sesekali tersenyum untuk menunjukan kalau Anda pribadi yang bersahaja. Pada umumnya, perusahaan menyukai pelamar kerja yang menyenangkan. Jangan terlalu bayak mengunakan kata-kata "saya merasa..", atau "saya kurang.." sebaiknya gunakan "saya pikir..", "menurut pendapat saya..", "saya yakin..", "saya oftimis..".
Kata-kata "saya merasa.." atau "saya kurang.." menegaskan Anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri serta tidak menguasai persoalan.


Berapa gaji yang Anda minta?
Jka dalam wawancara, Anda ditanya berapa gaji yang Anda inginkan, jawablah pertayaan tersebut dengan baik tanpa menimbulkan kesan kalau Anda menginginkan gaji tinggi atau memberi kesan berapapun upah yang diberi Anda mahu. Pada umunnya perusahaan sudah memiliki standar gaji untuk setiap jabatan jabatan yang ditawarkan. Untuk pelamar kerja yang posisinya lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menewar yang lebih tinggi. Jadi ketka menjawab pertayaan tersebut Anda harus memperoleh gambaran terlebih dahulu upah total yang akan Anda terima dalam satu tahun.
Upah total adalah gaji serta tunjangan lainnya yang diberikan termasuk insentif dan bonus. Selain itu juga perlu ditanyakan apakah upah yang ditawarkan itu sudah termasuk PPH (Pajak Penghasilan) atau netto.


Ketika menjawab pertanyaan tersebut jawablah upah yang Anda harapkan satu tahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang Anda miliki. Jawablah dengan cara diplomatis, "Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah memiliki standar upah untuk jabatan ini.
Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan kepada perusahaan ini, saya berharap upah yang akan diberikan minimal Rp. .../tahun ditambah fasilitas lainya sesuai dengan peraturan perusahaan."

Tawar menawar mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun Anda diharapkan mengumpulkan informasi dahulu agar dapat tawar menawar dengan baik.

Pertanyaan dalam wawancara bervariasi
Untuk pelamar kerja terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan pertanyaan yang akan dihadapi. Berikut ini variasi pertanyaan yang sering muncul ketika saat wawancara kerja.


Pertanyaan tentang riwayat pendidikan
Mengapa Anda memilih jurusan tersebut?
Mata pelajaran apa yang paling Anda suka, jelasksn alasannya.
Mata pelajaran apa yang kurang Anda suka, jelaskan alasannya.
Pada tingkat pendidikan mana Anda merasa paling berprestasi, mengapa?
Apakah hasil ujian menggambarkan potensi Anda, jelaskan.
Siapakah yang membiayai studi Anda?
Bagaimana teman-teman atau guru menggambarkan mengenai diri Anda?
Dalam lingkungan macam apakah Anda merasa bekerja paling baik?


Pertanyaan tentang pengalaman kerja.
Ceritakan mengenai pengalaman kerja Anda
Untuk yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi.
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi Anda, mohon jelaskan.
Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi Anda dan bagaimana Anda menyelesaikan hal tersebut
Dengan kolega macan apakah Anda senang bekerja sama?
Dengan boss macam apakah Anda senang bekerja?
Bagaimakah Anda memperlakukan anak buah Anda?


Pertanyaan tentang sasaran Anda.
Mengapa Anda ingin bekerja dalam industri ini?
Apakah yang mendorong Anda melamar kepada perusahaan kami?
Apakah yang Anda inginkan dalam 5 tahun mendatang?
Apakah yang Anda inginkan dalam hidup Anda?
Apa yang Anda lakuan untuk mencapai sasaran Anda?


Pertanyaan tentang organisasi yang ingin Anda masuki.
Apakah yang Anda ketahui tentang organisasi yang akan Anda masuki?
Menurut Anda faktor-faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini?
Apakah yang Anda cari dalam bekerja?
Bagaimana Anda dapat berkontribusi dalam perusahaan ini?
Menurut Anda apa visi dan misi dari organisasi ini?.

Itulah sekilas cara jawab wawancara kerja. Siapkan diri Anda jangan pernah remehkan pertanyaan sekecil apapun ketika wawancara kerja. Selamat berjuang.


Related Posts